Berisi renungan terhadap apa yang telah kita lakukan sehari-hari,,,,
Lowongan Pekerjaan (Wanted)
Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak, perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima disalah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !
LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :
A.. Penghuni Syurga
B. Penghuni Neraka
UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :
Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :
1. Nikmat kubur.
2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.
3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.
Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, Demi Allah, dunia ini disbanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia? (HR Muslim)
Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah merasakan ridha Allah dan kesempatan merasakan wajah Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia, yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI
Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega. Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu
memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng). Rasulullah saw bersabda, ?Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan? (diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim) . Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda, Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat ? M (HR Muslim). Rasulullah saw bersabda, ?Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan? (Abu Daud, Ibn Hanbal). Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah. Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat. Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :
1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan hidup? Dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.
2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun, dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak, ibu, anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya.
SYARAT-SYARAT PELAMAR
– Tidak diperlukan ijazah
– Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.
– Tidak perlu bawa harta
– Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi. Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.
WAKTU WAWANCARA :
Wawancara tahap 1,
dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.
Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.
LOKASI DAN LAMA WAWANCARA
Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.
Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabann ya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggung jawabannya).
PEWAWANCARA:
Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.
Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian
WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :
1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa agamamu ?
3. Siapa nabimu?
4. Apa kitabmu?
5. Dimana kiblatmu ?
6. Siapa saudaramu?
Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.
CARA MELAMAR:
Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi).
BENARKAH LOWONGAN INI ?
Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat. Rasulullah saw bersabda : ?Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut) , langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan ? ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari)
Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.
MAU MELAMAR KE POSISI B ?
Mudah saja, hiduplah sesuka anda.,___
Saya Ingin Diampuni Allah”
“Saya ingin diampuni Allah,” kata Abu Bakar menyambut turunnya ayat: “Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka [tidak] akan memberi kepada kaum kerabat, orang-orang miskin dan para Muhâjirîn pada jalan Allah dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tak ingin Allah mengampuni kamu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS 24: 22]
Ayat di atas, menjadi teguran untuk Abu Bakar. Ia memang pernah bersumpah untuk tak memberikan bantuan kepada Misthah yang selama ini kerap ditolongnya. Sebenarnya, Misthah masih termasuk keluarga Abu Bakar, yaitu putra saudara perempuan ayahnya. Namun demikian, Abu Bakar sangat marah kepadanya, karena Misthah ikut menyebarkan kabar bohong menyangkut ‘Aisyah, putrinya dan sekaligus istri Nabi Saw. Kabar yang disebarkan Misthah itu bisa menghancurkan nama baik keluarga Abu Bakar.
Mendengar kabar itu, Nabi Saw pun gundah dan bimbang. Beliau mencari-cari informasi tentang kabar tersebut. Kegundahan Nabi reda setelah turun beberapa ayat dalam Surah an-Nûr [24] yang menjelaskan kebohongan berita itu. Setelah jelas status kabar itu, orang-orang mencari sumber beritanya. Tersebutlah Misthah menjadi salah satu penyebarnya. Karena itu Abu Bakar marah dan keluarlah sumpah itu.
Dalam ayat di atas, Allah menegur Abu Bakar dan semua orang yang mempunyai kelebihan agar memberi bantuan kepada orang-orang yang miskin, kaum Muhâjirîn [orang yang pindah dari Mekah menuju ke Madinah atau tempat yang lain] dan kepada siapa saja memerlukan uluran tangan. Janganlah mereka bersumpah untuk tidak memberi bantuan karena orang yang bersangkutan pernah melakukan kesalahan atau karena ketersinggungan pribadi. Hendaknya, orang yang berkelebihan itu berhati besar dan sebaiknya mereka memaafkan dan berlapang dada.
Mendengar ayat tersebut, Abu Bakar berbesar hati dan memaafkan Misthah. Ia membatalkan sumpahnya, dan melanjutkan bantuannya kepada Misthah, sebagaimana sediakala. « [imam – dari Tafsir Al Mishbâh]
Luqmanul Hakim
Dalam kisah yang lain ia berkata pada anaknya, “Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya.”
Tapi siapa sebenarnya Luqman itu? Ada yang mengatakan, dia bernama Luqman bin ‘Anqa bin Sadun, ada yang menyebut Luqman bin Tsaran, ada juga yang bilang ia adalah Ibnu Ba’ur bin Nahir bin Aazir. Umar bin Qais berkata, “Ia adalah seorang berkulit hitam, berbibir tebal, bertelapak kaki retak-retak.”
Kemudian para ulama berselisih pendapat mengenai pekerjaannya. Ada yang menerangkan ia adalah penjahit. Ada yang mengatakan ia pencari kayu bakar. Ada yang menyebutnya tukang kayu. Sebagian ulama pernah melihat ia sedang menggembala domba. Dan ada juga yang mengatakan ia adalah seorang hakim di kalangan Bani Israil pada jaman Nabi Dawud as.
Abu Darda berkata tentang Luqman, “Ia tidak diberi anugerah harta dan pangkat. Namun ia adalah seorang yang tegas, sering diam karena berpikir, dalam serta luas wawasannya. Ia tak pernah mengulang suatu ucapan yang pernah diucapkannya, kecuali hikmah yang diminta untuk diulang oleh seseorang.”
Suatu kali tuannya pernah menyuruhnya, “Sembelihlah seekor domba, kemudian berikan kepada saya dua bagian tubuh domba itu yang paling baik.” Maka Luqman melaksanakannya dan memberikan lidah dan hati domba itu. Di lain waktu, tuannya kembali memintanya menyembelih domba seraya mengatakan, “Buanglah dua bagian dari domba ini yang paling buruk.” Maka Luqman pun membuang lidah dan hati domba itu.
Mendapati hal tersebut tuannya berkata kepada Luqman, “Aku memerintahmu untuk memberikan kepadaku dua bagian yang paling baik dari tubuh domba, kemudian engkau memberi aku lidah dan hatinya! Lalu aku memerintahmu untuk membuang dua bagian yang paling buruk, engkau pun membuang lidah dan hatinya! Mengapa begitu?”
Luqman menjawab, “Karena tak ada bagian tubuhnya yang lebih baik dari keduanya jika keduanya baik, dan tak ada bagian tubuhnya yang paling buruk dari keduanya jika keduanya buruk.”
Ali Bin Abi Thalib dan Hukum
Bagi Anda yang merasa frustasi dengan keadaan hukum saat ini dan tingkah polah pemimpin dan penegak hukum, kisah yang terjadi belasan abad yang lalu ini menarik untuk disimak.
Alkisah pada masa Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, ia kehilangan baju dir’a [baju besi] miliknya. Tidak berapa lama, ia mendapati baju besinya ada pada seorang Yahudi. Namun, ketika ditanya Ali, orang Yahudi itu bersikukuh bahwa baju besi itu adalah miliknya. Akhirnya, keduanya sepakat untuk membawa perkara itu ke hadapan hakim.
Setelah mendengar duduk perkaranya, hakim yang bernama Syuraih bertanya kepada Ali, apakah ia mempunyai bukti-bukti yang mendukung pernyataannya. Ali pun menghadirkan dua saksi, yaitu pembantunya, Qanbar dan anaknya, Hasan bin Ali, cucu Rasulullah saw.
Sang hakim menerima kesaksian pembantu Ali, namun menolak kesaksian Hasan, karena kesaksian seorang anak kepada ayahnya tidak dapat diterima di hadapan hukum. Ali pun berkata pada hakim Syuraih,”Tetapi apakah Anda tidak pernah mendengar Rasulullah yang menyatakan bahwa Hasan dan Husain adalah pemuda penghuni surga?” Syuraih membenarkan pernyataan Ali itu namun tetap pada pendiriannya bahwa ia tidak bisa menerima kesaksian Hasan.
Karena hanya ada satu orang saksi, akhirnya hakim memutuskan bahwa baju besi tersebut adalah milik si Yahudi. Ali, sang Amirul Mukminin, dikalahkan dalam persidangan tersebut. Dengan besar hati, Ali menyatakan menerima keputusan hakim.
Melihat seorang pemimpin jazirah Islam dikalahkan di pengadilan padahal lawannya seorang non muslim dan sang pemimpin menerima putusan itu, Yahudi itupun serta merta mengakui bahwa baju besi tersebut adalah benar milik Ali dan ia menyatakan bahwa sebuah agama yang menyuruh hal tersebut pastilah benar. Orang Yahudi itu pun mengucapkan kalimat syahadat dan menyatakan masuk Islam. Menyaksikan hal itu, Ali menghadiahkan baju besi tersebut kepada si Yahudi disertai dengan hadiah lainnya.
Hanya nilai-nilai luhur yang menjamin langgengnya persatuan dan keharmonisan hubungan antar-individu/masyarakat. Selainnya hanya melahirkan keharmonisan semu. [QS 3:103]
Apakah pacaran dibenarkan agama?
M. Quraish Shihab:
Tak mudah menjawab pertanyaan ini, sebelum mendudukan arti pacaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], kata pacar diartikan sebagai ‘teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin, biasanya untuk menjadi tunangan atau kekasih’. Pacaran adalah bercintaan atau berkasih-kasihan. Kalau demikian halnya, pacaran hanya diartikan sebagai sikap batin, yang kemudian disalah-artikan oleh remaja karena disusul dengan tingkah laku berdua-duaan, saling memegang, dan sebagainya.
Makhluk, termasuk manusia, remaja atau dewasa, dianugerahi Tuhan rasa cinta kepada lawan jenisnya: “Telah dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu wanita-wanita [dan lelaki], anak-anak lelaki [dan anak-anak perempuan]..[baca selengkapnya QS 3: 14].
Atas dasar itu, agama tidak menghalangi pacaran dalam pengertian sebagaimana diartikan KBBI di atas. Agama hanya mengarahkan dan membuat pagar-pagar agar tidak terjadi ‘kecelakaan’.
Agama menganjurkan kepada pasangan calon suami-istri untuk terlebih dahulu saling mengenal, karena yang demikian dapat menunjang kelanggengan hidup berumahtangga. Nabi menganjurkan calon suami melihat calon istrinya, “Lihatlah calon istrimu, karena yang demikian itu lebih wajar mendukung kelanggengan hubungan kalian berdua.”
Perintah nabi tersebut diberikan al-Mughirah yang meminang tanpa melihat calon istrinya terlebih dahulu sebagaimana yang diriwayatkan at-Tirmidzî dan an-Nasâ’î.
Dipahami dari tujuan yang dijelaskan hadits di atas bahwa calon istri pun hendaknya ‘melihat’ calon suaminya. Dahulu ‘melihat’ diartikan sebagai melihat wajah dan telapak tangan. Kini, sementara kalau perlu, bercakap dan bertukar pikiran, selama ada pihak terpercaya yang menemani mereka, untuk menghindar dari segala yang tak dibolehkan agama.
Akan tetapi kalau pacaran diartikan sebagai pengertian remaja di atas, secara pasti bahwa agama dan budaya kita tidak membenarkannya, baik mereka telah berjanji setia untuk menikah atau pun tidak. «
Bicara Dengan Bahasa Hati
Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari hati anda.
Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapatajam otak anda,namun juga betapa lembut hati anda dalam menjalani segala sesuatunya. Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan ata-kata manis. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda.
Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda.
Khusyu’ Itu Mudah,,,,,, Buku ini perlu kita baca, dan coba kita laksanakan,,,
Sekilas saya rasakan, buku ini seolah mengajak dan menuntun untuk merasakan, bukan memikirkan!! Ketika rukuk dan sujud, terasa sekali ketenangan ruas-ruas tulang dan otot menjadi rileks. Ketika mengucapkan tasbih dengan penghayatan dan seolah memberikan pujian dihadapan Allah dengan sesungguhnya. Terasa sekali desiran hati akan sentuhan kalimat tayyibah menyusup dengan jelas. Sungguh sajian yang menarik untuk dimiliki dan dirasakan secara langsung. Selengkapnya dapat di download disini,,,, khusyu-itu-mudah.
Kerugian dan Malapetaka yang sebenarnya terjadi adalah Manakala Manusia kehilangan Dimensi Spritual (Iman) dalam dirinya
Yang paling Dekat ialah MATI
Yang paling jauh ialah MASA LALU
Yang paling berat ialah MEMELIHARA AMANAH
Yang paling besar adalah HAWA NAFSU
Yang paling ringan ialah MENINGGALKAN SHALAT
Yang paling tajam ialah LIDAH
Dosa terbesar adalah TAKUT
Rekreasi terbaik adalah BEKERJA
Kesalahan yang terbesar adalah PUTUS ASA
Keberanian yang terbesar adalah KESABARAN
Guru yang terbaik adalah PENGALAMAN
Rahasia yang paling besar adalah MATI
Kebanggaan terbesar adalah KEPERCAYAAN
Keuntungan terbesar adalah ANAK YANG SHALEH
Pemberian yang terbesar adalah PARTISIPASI
Modal terbesar adalah PERCAYA DIRI
(Syaidina Ali)
Bila anda ingin mendurhakai Allah, maka carilah tempat dimana IA (ALLAH) tak melihat anda di dalamnya. Dan hendaklah anda jadikan Bathiniah anda lebih baik dari Lahirian anda… (Mutiara Hikmah)
Resep Untuk Bersatu (Ukhuwah)
v Siap untuk berbeda
v Jangan menonjolkan diri
v Jangan merendahkan orang lain
v Jangan menuntut orang lain, mulailah dari diri sendiri
Jangan Jadi Gelas
Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.
Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ? sang Guru bertanya.
Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, ? jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. ?Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.?
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,? kata Sang Guru. ?Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.?
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
Bagaimana rasanya?? tanya Sang Guru.
Asin, dan perutku jadi mual,? jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
Sekarang kau ikut aku.? Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. ?Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.?
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
Sekarang, coba kau minum air danau itu,? kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, ?Bagaimana rasanya??
Segar, segar sekali,? kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana . Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi??
Tidak sama sekali,? kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
Nak,? kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum.
Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.?
Si murid terdiam, mendengarkan.
Tapi Nak, rasa `asin? dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ?qalbu?(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau
kata2 yg anda buat membuat aku lebih bisa sabar menghadapi dunia terimakasih aku harap kamu terus ea buat kata2 seperti ini aq snagt tr motivasi untuk bangkit lagy dari keterpurukn sekali lagy makasih
By: pipit on Juni 11, 2012
at 11:59 am
mudah – mudahan bisa diamalkan
By: Jumino on Juni 17, 2014
at 11:09 am