Diklat Guru IPA rSBI di P4TK IPA Bandung

Sejak tanggal 12 Desember 2009, 90 orang guru-guru IPA SMA yang berasal dari beberapa propinsi di Indonesia berdatangan ke kota kembang Bandung, bertempat di PPPPTK IPA Bandung, Jl. Diponegoro No. 12. Datang dengan maksud menempa diri meningkatkan kompetensi profesional guru guna menyonsong pendidikan Indonesia yang setara dan sejajar dengan pelajar-pelajar lain di seluruh dunia. Dan pekerjaan ini bukanlah sebuah pekerjaan ringan seperti membalik tapak tangan. Semua guru yang datang ke P4TK IPA, semua memiliki visi yang sama, untuk nantinya setelah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) ini selesai, akan dapat mendesiminasi hasil DIKLAT ini di sekolah masing-masing. Tepat tanggal 17 Desember pukul 11.30 waktu setempat (waktu Bandung,red) kegiatan DIKLAT ditutup secara resmi oleh Setjend Depdiknas Jakarta, sekaligus memaparkan program kerja 100 hari Mendiknas. Satu hal yang terpatri pada diri sang guru, akankah semua ini dapat menjadi kenyataan ? Ataukah ini hanya sebuah angan yang tak pasti ? Ataukah kita sekarang sedang bermimpi ? Jawabnya tentu saja tidak. Karena pendidikan adalah sebuah proses. Karena apa yang hari ini kita lakukan, tidak bisa serta merta akan melihat hasilnya besok pagi. Tapi jauh kedepan, kita dapat melihat apa yang telah kita tanam dan kita lakukan hari ini. Sesuai dengan motto yang selalu saya patrikan dalam hati, Lakukan apa yang bisa, mulai dari apa yang ada, karena yang ada sudah cukup untuk memulai. Apalagi dengan DIKLAT ini, sudah barang tentu kita memulai tidak lagi dari apa yang ada, tetapi kita sudah memulai dari banyak hal. Do’a dan harapan dari kita semua, semoga kedepan semuanya dapat menjadi kenyataan… Amiin…. Jaya selalu pendidikan Indonesia…..!!!!

Setelah kegiatan Diklat selesai, penulis masih berkesempatan menikmati suasana kota Kembang hingga tanggal 19 Desember, dengan menginap dirumah sahabat karib, Mas Hendro Murtianto, M.Sc,. Dosen Georafi UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung. Sambil menikmati makan malam di Pusat Jajanan Daarut Tauhid, penulis menikmati hangatnya hidangan, menghabiskan malam di Geger Kalong. Dilanjutkan pada keesokan harinya, penulis bersama sang sahabat, melanjutkan perjalanan ke objek wisata alam Panorama Gn. Tangkuban Parahu,. setelah sebelumnya menunaikan shalat Jum’at berjamaah di Masjid Daarut Tauhid. Tidak lupa tentunya menikmati Sate khas Lembang (Sate Kelinci), dengan panorama indah di sekelilingnya,, waduhhh,,, betapa Agungnya Ciptaan Mu Ya Allah, Semoga sekembalinya dari kegiatan di Bandung, memunculkan semangat baru, nuansa baru, apalagi sesampainya di tempat kerja, dengan Suasana baru di Tahun baru 1431 H dan 2010 M. Semogaa…!!